Macam-Macam Sistem Kekerabatan
Sejak pertengahan abad ke-19 telah menganalisis mengenai sistem kekerabatan yang ada di dunia ini. Bila dilihat dari cara seseorang mengurai silsilah keturunannya, ada dua macam sistem kekerabatan yaitu unilateral dan bilateral. Kekerabatan Unilateral Kekerabatan unilateral ini juga disebut unilineal yang mengusut silsilah keturunannya melalui garis kebapakan saja (patrilineal) atau garis keibuan saja (matrilineal). Garis kekerabatan semacam ini disebut klan.
1. Kekerabatan Patrilineal
Kekerabatan patrilineal mengusut atau menelusuri silsilah keturunan melalui garis keturunan pria saja. Kekerabatan prilineal ini dapat terjadi atas klan kecil dan klan besar patrilineal. Klan kecil patrilineal adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas segabungan keluarga luas yang merasa dirinya berasal dari seorang nenek moyang yang terikat melalui garis-garis keturunan laki-laki saja. Sedangkan klan besar patrilineal meruapakan suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua keturunandari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan pria).
Beberapa ciri patrilineal adalah sebagai berikut:
• Harta warisan jatuh ketangan laki-laki saja.
• Pola menetap sesudah perkawinan patrilokal atau virilokal.
• Terbentuknya klan melalui garis laki-laki, seperti marga pada orang Batak, Ambon, Minahasa.
• Dalam perkawinan, ada kewajiban dari pihak laki-laki menyerahkan sejumlah bingkisan perkawinan.
• Ada sifat patriakal atau kekuasaan ditangan laki-laki.
2. Kekerabatan Matrilineal
Kekerabatan marilineal adalah sistem kekerabatan yang menyusuri silsilah keturunannya melalui garis wanita. Kerabat matrilineal ini pun dapat terdiri atas klan kecil matrilineal dan klan besasr matrilineal. Para anggota kerabat keluarganya percaya bahwa mereka berasal dari keturunan nenek moyang perempuan yang sama. Beberapa ciri matrilineal:
• Harta warisan jatuh ke tangan anak perempuan saja.
• Pola menetap sesudah perkawinan matrilokal atau uxorilokal.
• Terbentuknya klan melalui garis perempuan.
• Kekuasaan di tangan saudara laki-laki ibu .
Pada sistem kekerabatan matrilineal atau garis keturunan menurut garis ibu, kaum perempuan menempati posisi yang sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Suku atau kaum bisa menjadi punah bila perempuan tidak ada lagi. Kedudukan perempuan yang menjamin keberadaan suku atau kaum menyebabkan perempuan disimbolkan sebagai “Limpapeh rumah nan gadang”.
Oleh sebab keberadaan perempuan sebagai penjamin keberlangsungan dan keberadaan suatu suku atau kaum menyebabkan perempuan amat menentukan atas harta benda kaum yang dinamakan sebagai “amban puruak aluang bunian” bagi rumah gadang. Kaum perempuan yang akan memelihara harta benda itu dengan sebaik-baiknya sebagai jaminan hidup bagi anak-anak serta kaumnya.
3. Kekerabatan Bilateral atau Parental
Dalam sistem kekerabatan bilateral dan dalam hal ini ia akan menelusuri silsilah keturunannya secara parental, baik melalui pihak ayahnya maupun pihak ibunya. Prinsip kekerabatan bilateral ditemukan pada masyarakat Jawa dan sunda. Prinsip kekerabatan ini juga ditemukan pada masyarakat Dayak Iban di Kalimantan, karena hubungan kekerabatan diperhitungkan melalui pihak laki-laki maupun perempuan.
Terbaru
Terlama
Terbaik