Awal pemerintahan Mataram, dari era Dapunta Hyang hingga Sanjaya, merupakan episoda Mataram yang berlatar agama Hindu sekte siwa berdasarkan prasasti Sojo merto, Sangkaran dan Canggal
Prasasti Sojomerto
Perkembangan agama Hindu sekte siwa dapat diketahui melalui bukti-bukti prasasti yang dikeluarkaan pada masa kerajaaan Mataram. Banyak sekali peninggalan-peninggalan, salah satunya dalam bentuk prasasti. Prasasti pertama adalah penemuan prasasti batu yang ditemukan dengan menggunakan Bahasa Melayu Kuno di Desa Sojomerto.
Dalam prasasti ini ditemukan baanyak sekali istilah salah satunya ialah tokoh bernamaa Dapunta Sailendra yang diberi gelar yaitu Hyang. Dari prasasti Sojomerto tersebut bahwa Dapunta Hyang merupakan raja yang menganut agama Hindu dengan sekte Siwa. De Capris juga berpendapat bahwa di Jawa Tengah terdapat dua wangsa yaitu Sailendra yang menganut agama Buddha serta Wangsa Sanjaya yang menganut agama Hindu Siwa.
Prasasti Sangkaran
Pendapat dari De Capris tersebut bertentangan dengan pendapat Boechari yang bertumpu pada prasasti Sangkaran. Dalam prasasti tersebut mengatakan bahwa suatu ketika ayahnya Raja Sangkara jatuh sakit dan pada akhirnya guru dari ayahnya yang di anggap tidak benar. Akhirnya pada bagian prasasti ini Raja Sangkara pindah agama ke agama Buddha.
Prasasti ini menerangkan bahwa raja sangkhara telah meningggalkan kebaktian yang lain-lain, juga terhadap siwa, setelah ia merasa takut kepada gurunya yang tidak benar (anrtagurubhayas) yang rupa-rupanya dianggap telah membuat ayahnya sakit dan wafat.
Di dalam bait sebelumnya dikatakan bahwa ayahnya itu tekah berjanji untuk melaksanakan apa yang telah dikatakan oleh sang guru, karena memang dia ingin taat kepada gurunya. Raja Sangkhara kemudian membangun persada yang indah, karena ingat akan janjinya sendiri.dalam bait terakhir ada pujian terhadap bhiksusangga.
Pujian inilah yang memberi bayangan bahwa raja Sangkhara itu lalu menjadi penganut agama Budhha. Terlebih lagi mengingat keterangan dari seorang kolektor di Solo yang mengatakan bahwa prasasti tersebut berasal dari suatu tempat yang masih ada bangunan-bangunan yang berlandaskan agama Budha, sekalipun bangunan tersebut terbuat dari bata dan tidak terlalu besar.
Prasasti Canggal
Selain hal tersebut dalam prasasti Canggal juga termuat mengenai agama Hindu sekte Siwa. Isi Prasasti Canggal juga menjelaskan mengenai pendirian sebuah lingga atau merupakan lambang Siwa di Desa Kunjarajunja oleh Raja Sanjaya.
Dalam prasasti ini juga dijelaskan mengenai Raja sebelum Sanjaya, yakni Sanna. Isi Prasasti Canggal terdiri dari 12 bait. Prasasti tersebut di temukan di percandian gunung Wukir, desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang. Dalam bait pertama menceitakan mengenai pembangunan lingga. Pada bait 2 sampai 6 membahas mengenai pujaan-pujaan kepada Siwa.
Pada bagian akhir yaitu bait ke 12 membahas mengenai Isi Prasasti Canggal pada bait ke 12 yaitu mengenai kesejahteraan, keamanan dan ketenteraman Negara. Rakyat bisa tidur ditengah jalan, tidak takut akan pencurian karena tidak ada tindakan kejahatan dan rakyat hidupnya serba senang.
Dari pernyataan yang telah dipaparkan bahwa agama Hindu sekte siwa ini dapat berupa ajaran atau pengajaran sampaai dibuatkaan lingga aliran Hindu sekter Siwa.
Terbaru
Terlama
Terbaik